Punahnya Satwa Karena Perubahan Iklimnya

Sesungguhnya, isu kepunahan satwa akibat perubahan iklim tak kalah seksi dengan isu pilkada. Namun, belum banyak pembaca yang menyadari bahwa perubahan iklim bisa berimplikasi pada perubahan habitat yang pada gilirannya berdampak pada ketidakseimbangan jaring- jaring makanan, termasuk berpengaruhnya pada Sang pemuncak jaring- jaringnya yakni manusia.

Persepsi saat ini bahwa ilmuwan mensinyalir adanya migrasi satwa dikarenakan tidak mampunya mereka menyesuaikan perubahan suhu yang menyergah habitat asli mereka. Bahkan, ada beberapa jenis satwa yang telah menuju punah disebabkan oleh iklim yang telah berubah. Salah satunya adalah penguin di Afrika, yang sering salah jalur dan tidak menemukan sumber makanan utamanya ketika musim mencari plankton dan ikan tiba. Sehingga berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN) terbaru, pada gilirannya jumlah penguin Afrika tinggal lima puluh ribuan saja sisanya.

Penguin Afrika
Foto penulis dengan latar belakang Penguin di Boulder Visitor Center, Afrika Selatan, Maret 2017

Bagaimanapun juga, yang perlu diperhatikan adalah hubungan antara  iklim dengan satwa, yang pada akhirnya menyebabkan ketidakmampuan satwa untuk bertahan hidup sehingga harus bermigrasi ataupun paling buruknya adalah punah.

Artikel kali ini berargumen bahwa dikarenakan aktivitas manusia di masa yang akan datang akan semakin berubah akan merubah habitat. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah kepunahan ataupun migrasi. Satu satwa akan mempengaruhi satwa yang lain sehingga akan mempengaruhi lingkungan yang baru sehingga akan merubah rantai makanan.

Bagaimana dengan satwa di Indonesia? Disinyalir ikan Pesut Kalimantan sudah mengalaminya. Andai ini benar terjadi maka kita akan makin kesulitan menyebut lima saja nama ikan. Bayangkan, hal yang sangat menyedihkan bukan? :-(

Dari uraian di atas,  pemikiran yang berbeda harus segera diusung yang diikuti dengan aksi nyata. Demi terciptanya keberlangsungan hidup manusia beserta lingkungan yang dinaunginya mari kita perlambat kepunahan mereka dengan menjaga lingkungan agar perubahan tidak semakin merajalela. Riset ke depan untuk Indonesia perlu identifikasi kerentanan satwanya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai lembaga penyedia data informasi keikliman siap bahu-membahu dalam penerapannya. Iklim Memberlangsungkan Indonesia!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Talent Scouting dan Pelatihan Task Force Penulis Kehumasan dan Diseminasi Informasi BMKG